Psikologi - faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan
menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan yang baru berlangsung dari
tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi.
Perkembangan
itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti,melalui suatu bentuk atau
tahap ke bentuk atau tahap berikutnya,yang kian hari kian bertambah maju,dengan adanya dua realilitas
induvidu yang mempunyai factor-faktor endogen,dan realitas lingkungan sekitar
yang mengandung factor-faktor eksogen,maka terdapatlah dua pandangan yang
berlawanan mengenai factor-faktor yang memungkinkan berkembangan anak,dua
aliran yang di maksud
yaitu aliran nativesme dan aliran empirisme.di samping kedua aliran
tersebut,ada aliran yang mengambil jalan tengah,yaitu aliran konvergensi.
Dari uraian diatas,pemakalah akan memaparkan
sedikit mengenai psikologi pendidikan yang berjudul “Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan
B. RUMUSAN MASALAH
1.Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan
C. TUJUAN
1.Agar kita dapat mengetahui Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan
2.Agar kita dapat mengetahui Tahapan-tahapan
perkembangan
BAB
II
A. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan
1.
Aliran Nativesme
Nativesme
berasal dari kata nativis yang artinya pembawaan,aliran ini berpendapat bahwa
nativislah,pembawaanlah,jadi faktor-faktor endogenlah yang menentukan
perkembangan anak.Anak-anak yang pembawaannya inteligensinya
tinggi akan menjadi orang cerdas.Demikian pula sebaliknya,pembawaan inteligensi
yang rendah akan rendah pula intelegensi orang yang bersangkutan.Faktor-faktor
eksogen tidak akan kuasa mengubah Faktor-faktor endogen.Faktor-faktor
endogenlah yang akan paling berkuasa[1].
Aliran
“Nativisisme”berpendapat bahwa perkembangan induvidu semata-mata ditentukan
oleh unsure pembawaan.jadi, perkembangan induvidu semata-mata tergantung pada
faktor pembawaan.Tokoh utama aliran ini adalah Scopenhauer.[2]
Adapun
Faktor-faktor di dalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
induvidu menurut
aliran ini adalah:
a.
Bakat dan pembawaan
Anak
dilahirkan dengan membawa bakar-bakat tertentu.Bakat ini dapat diumpamakan
sebagai bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan yang terkandung dalam diri
anak.Setiap induvidu memiliki bermacam-macam bakat sebagai pembawaanya,seperti
bakat music,seni,agama,akal yang tajam dan sebagainya.Anak yang mempunyai bakat
music misalnya,niscaya minat dan perhatiaannya akan besar terhadap music.Ia
akan mudah mempelajarinya,mudah mencapai kecakapan-kecakapan yang berhubungan
dengan music.ia dapat mencapai kemajuan dalam bidang music,bahkan mungkin
mencapai prestasi luar biasa,seperti ahli music,pencipta lagu,apabila di dukung
oleh pendidikan dan lingkungan yang memadai.Dengan demikian jelaslah bahwa
sifat-sifat keturunan ikut menentukan perkembangan seseorang.
b.
Sifat-sifat keturunan
Sifat-sifat keturuann yang induvidu di sukai dari
orang tua atau nenek moyang dapat berupa fisik
dan mental.Mengenai fisik misalnya bentuk muka(hidung),bentuk
badan,suatu penyakit,sedangkan mengenai mental
misalnya sifat pemalas,sifat pemarah,pendiam dan sebagainya.Dengan demikian
jelaslah bahwa sifat-sifat keturuanan ikut menentukan perkembangan seseorang
c.
Dorongan dan insting
Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia
melaksankan sesuatu atau bertindak pada saatnya,sedangkan insting atau naluri
adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisikkan kepada manusia bagaimana cara-cara melaksanakn
dorongan batin,dengan kata lain,instink
adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada
tujuan tanpa di dahului dengan latihan,kemapuan insting inipun merupakan pembawaan sejak lahir,yang dalam
psikologi kemampuan insting ini termasuk kapabilitas,yaitu kemampuan berbuat
sesuatu dengan tanpa melalui belajar.[3]
2.
Aliran Empirisme.
Empirisme
berasal dari emperia artinya pengalaman. Aliran ini berpendapat, bahwa
perkembangan manusia di tentukan oleh pengalaman dari induvidu.Maka faktor
eksogenlah yang menentukan perkembangan anak,ahli dari aliran empiritisme ini
ialah John Locke (1632-1704) tekenal dengan teorinya tabularasa.jiwa Bayi yang
baru lahir di ibaratkan sebagai meja lilin yang datar dan bersih laksana kertas putih bersih. Akan menjadi
tulisan tulisan apa saja nanti
tergantung penulisannya,misalnya pendidik. Disini berarti,pengaruh dari luarlah
yang paling berkuasa membentuk perkembangan anak. Anak itu akan menjadi
apa,tergantung pada pendidiknya. Sehinggapembawaan tidak berkuasa, bahkan tidak
diakui. Diantara Faktor-Faktor luar yang mempengaruhi Individu menurut adalah :[4]
A. Ekonomi
Latar belakang ekonomi juga terpengaruh
terhadap perkembangan anak. Orang tua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup
memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya dengan baik, sering kurang memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Mereka menderita kekurangan-kekurangan
secara ekonomis, sehingga menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa
anak-anaknya. Bahkan tidak jarang tekanan ekonomi mengakibatkan pada tekanan
jiwa, yang pada giliranya menimbulkan konflik pada ibu dan bapak, antara anak
dan orang tua, sehingga melahirkan rasa rendah diri pada anak.
B. Iklim
Iklim atau keadaan cuaca juga terpengaruh
terhadap perkembangan dan kehidupan anak. Sifat-sifat iklim, alam dan udara
mempenaruhi pula sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada dalam iklim
yang bersangkutan. Seseorang yang hidup dalam iklilm tropis yang kaya raya
misalnya, akanterlihat jiwanya lebih tenang, ‘’lebih
nerima”, dibandingkan seseorang yang hidup dalam iklim dingin, karena iklim
tropis keadaan alamnya tidak “sekeras” di iklim dingin, sehingga perjuangan
hidupnya pun cenderung lebih santai.[5]
C. Posisi
Dalam Keluarga
Kedudukan
anak dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangannya. Anak ke2, ke3, dan
sebagainnya pada umumnya memiliki perkembangan yang lebih cepat dari anak
pertama. Adapun perkembangan anak bungsu karena dimanja lebih lambat, sedangkan
anak tunggal memiliki `perkembangan mentalitas yang cepat
karena pengaruh pergaulan dengan orang-orang dewasa lebih besar.
3.
Aliaran Konvergensi
Aliran yang
menengahi ke2 aliran yang extrim ini adalah aliran
“konvergensi” dengan tokohnya yang terkenal adalah Williyem stern, menurut
aliran “konvergensi”, perkembangan individu sebenarnya di tentukan oleh ke2
kekuatan. Faktor dasar, pembawaan atau faktor lingkungan dalam pendidikan
secara convergent akan menentukan atau mewujudkan perkembangan seseorang
individu. Sejalan dengan pendapat ini, Kihajar Dewantoro, tokoh pendidikan
naisonal juga mengukakan adanya faktor yang mepengaruhi perkembangan individu,
yaitu faktor dasar adan pembawaan (faktor internal) dan faktor ajar ataupun
lingkungan (faktor external)
Elizabeth B.
Hurlock berpandangan bahwa faktor kondisi internal dan faktor kondisi external akan
mempengaruhi tempo atau kecepatan dan sifat atau kualitas perkembangan
seseorang. Akan tetapi, pengaruh ke2 faktor tersebut sukar ditentukan, terlebih
lagi untuk dibedakan antara yang penting dan kurang penting.
Faktor-faktor
perkembangan yang dapat dikaji adalah sebagai berikut:
FAKTOR TURUNAN(WARISAN)
1. Inteligensi
Inteligensi adalah
kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu
situasi atau masalah, Inteligensi
merupakan factor terpenting sebab mententukan tingkat
kecerdasan seseorang. Kecerdasan tinggi disertai perkembangan yang cepat, dan
sebaliknya, kecerdasan rendah disertai kelambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
Adapuntes intelegasi yang
standar antara lain:
2. Seks
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak
tampak jelas, selain percepatan dalam pertumbuhan jasmaniah, saat lahir, anak
laki-laki lebih besar dari anak prempuan, tetapi anak
perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat dalam pula mencapai
kedewasannya daripada anak laki-laki. Anak perempuan pada umumnya lebih cepat
mencapai kematangan seksnya, kira-kira 1-2 tahun lebih awal dan fisiknya tanpak
lebih cepat besar dari anak laki-laki. Hal ini tanpak jelas
pada anak umur 9-12 tahun.
3.
Kelenjar-kelenjar
Hasil penilitian di lapangan
membuktikan bahwa indoktrinologi
menunjukkan peranan penting kelenjar buntu terhadap pertumbuhan jasmani dan
rohani.
4.
Kebangsaan (Ras)
Anak-anak dari ras Meditarian
tumbuh lebih cepat dari anak-anak Eropa sebelah Timur dan pertumbuhan anak-anak
Negro dan Indian tidak secepat pertumbuhan anak-anak kulit putih dan kuning.
5.
Posisi dalam keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga
dapat mempengaruhi perkembangannya. Anak pertama memiliki perkembangan yang
lebih cepat dari yang lain.[6]
Para ahli psikologi telah
membagi tipe-tipe manusia berdasarkan sifat yang dimilikinya. Edward spranger mengemukakan
bahwa manusai dibagi menjadi 6:
1. Manusia
ekonomi = memiliki sifat hemat,rajin
bekerja, dan sebagainya.
2. Manusia
teori= suka berfikir,meneliti, dan
sebagainya.
3. Manusia
politik= suka menguasai dan memerintah.
4. Manusia
sosial = suka menderma dan membantu
orang lain.
5. Manusai
seni= suka keindahan dan memiliki
peranan halus.
6.
Manusai agama= suka mengabdi dan melaksanakan ibadah.
Untuk mengetahui
sifat atau watak anak secara tepat dapat dilakukan dengan melakukan tes
kepribadian. Misalnya anak yang penakut perlu dibangkitkan semangatnya agar
menjadi berani mengemukakan pendapatnya.
FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkunga juga sangat berperan
besar pada pertumbuhan dan perkembngan anak. Besar kecilnya pengaruh lingkungan
terhadap pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada keadaan lingkungan
anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.
I. Keluarga
Keluarga adalah
tempat yang pertama anak diasuh dan dibesarkan, dan berpengarh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri, terutama keadaan ekonomi rumah
tangga serta tingkat kemampuan orang tua dalam merawat yang sangat besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan jasmani anak.
II. Sekolah
Sekolah merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk
kecerdasanya. Anak yang tidak pernah sekolah akan tertinggal dalam berbagai
hal, tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola
pikir serta kepribadian anak.
III.Keadaan alam
sekitar
Keadaan alam sekitar tempat
anak tinggaljuga berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Keadaan
alam sekitar adalah lokasi tempat tinggal anak ,di desa atau dikota, ditepi
pantai atau pegunungan, desa terpencil atau desa dekat kota.keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh terhadap pola
pikir atau kejiwaan anak.[7]
B. Tahapan Perkembangan
Fase perkembangan maksudnya adalah penahapan atau
periodesasi rentang kehidupan manusia yang di tandai oleh ciri- ciri atu pola
-pola tingkah laku tertentu.Meskipun masing-masing anak mempunyai masa
perkembsngan yang hampir sama antara
anak yang satu dengan yang lainnya.
Atas dasar kesamaan-kesamaan dalam satu periode inilah
maka para ahli mengadakan fase-fase perkembangan anak.Berdasarkan hasil
penelitian para ahli terlihat bahwa dasar yang di gunakan untuk mengadakan
periodesasi perkembangan anak ternyata berbeda-beda satu sama lain.Secara garis
besarnya terdapat tiga dasar pembagian fase=fase perkembangan diantaranya
yaitu.
1.
Tahapan Perkembangan Berdasarkan konsep Biologis
Titik berat pembagian fase-fase perkembangan ini di
dasarkan pada gejala-gejala perubahan fisik anak,atau didasarkan atas proses
biologis tertentu.
Periodesasi perkembangan seperti ini di antaranya
dikemukakan oleh Aristoteles yaitu:
Ia membagi fase perkembangan manusia sejak lahir sampai
usia 21 tahun ke dalam tiga masa,di mana setiap fase meliputi masa tujuh tahun
,yaitu:
a. Fase anak kecil
atau masa bermain(0,7) tahun,yang diakhiri dengan tanggal (pergantian) gigi.
b. Fase anak sekolah
atau masa (7-14) tahun,yang dimulai dari tumbuhnya gigi baru sampai timbulnya
gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin
c. Fase remaja
(pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21) samai akan
memasuki masa dewasa.[8]
2.
Tahapan Perkembangan Berdasarkan Adiksi Didaktis
Dasar yang di gunakan untuk menentukan pembagian fase-fse
perkembangan adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa
tertentu.Pembagian seperti ini antara lain diberikan oleh Johan Amos Comensius,
Seorang ahli didik yang diduduki anak sesuai denagn
tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya di sekolah.Pembagian fase
perkembangan tersebut adalah :
a . 0-6 tahun =sekolah
ibu,merupakan masa menembangkan alat-alat indra dan memperoleh pengetahuan
dasar di bawah asuahan ibunya dan lingkungan rumah tangga.
b.6-12 tahun =
sekolah ibu,merupakan masa anak mengembangngkan daya ingatnya di baah
pendidikan sekolah rendah.Pada masa ini,mulai diajarkan bahasa ibu (vernacula)
c . 12-18 tahun = sekolah bahsa latin,merupakan masa
mengembangkan daya pikirnya di bawah pendidikan sekolah menengah (gymnasiu).Pada masa ini mulai diajarkan
bahasa latin sebagai bahsa asing.
d.18-24 tahun = sekolah tinggi dan penggambaran,merupakan
masa mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung
di bawah perguruan tinggi.[9]
3. Tahapan Perkemabangan Berdasarkan Psikologis.
Oswald Kroch menjadi periode ini sebagai masa kegoncangan
dengan dasar pembagian masa perkembangan karena masa kegoncangan merupakan
keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.Dari
pikiran inilah Kroh menemuakn fase-fase perkembangan anak-anak, dimana pada
fase tersebut anak-anak mengalami semacam guncangan perubahan-perubahan yang
radikal dan hebat.
Kalau
perubahan -perubahan yang biasa secara evolusionistis,maka pada fase-fase
tertentu tadi terjadilah perubahan –perubahan secara revolusioner,yang oleh
Kroh disebut fase –fase Trotz atau TrotzPeriode.Selama perkembangan,anak
mengalami dua kali Trotz periode yaitu
a.Trotzperiode I, yakni fasekeguncangan yang terjadi pada
tahun tahun ketiga atau empat.
b.
Trotzperiode II, yakni terjadi pada usia permulaan masa
pubertas,bagi anak- anak putri sekitar tahun kedua belas sedang pada anak- anak
putra sekitar tahun ketiga belas.
Kedua Trotzperiode tersebut di atas membatasi masa- masa
perkembangan anak selengkapnya adalah sebagai berikut:
a.Masa anak- anak awal, yaitu dari lahir sampai
Trotzperiode I sampai Trotzperiode II,jadi dari usia 3;0 / 4 ;0 – 12;0 /13 ; 0
b.
Masa Keserasian bersekolah,berlangsung dari Trotzperiode
I sampai Trotzperiode II,jadi dari usia 3;0 / 4 ;0 – 12;0 /13;0
c.Masa Kematangan,berlangsung dari Trotzperiode II sampai
pada akhir masa remaja, yaitu dari usia 12;0 /13;0 -21;0.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah di papaparkan di atas,bisa
di tarik simpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
perserta didik meliputi:
1.
Aliran Nativesme
(Pembawaan) diantarannya : bakat atau pembawaan, sifat-sifat keturunan, dorongan
dan instink
2.
Aliran Empirisme
(Pengalaman) diantaranya: Ekonomi, Iklim, Posisi dalam keluarga, makanan.
3.
Aliran
Konvergensi (Umum) diantaranya: Inteligensi, Seks, Kebangsaan (Rash).
DARTAR PUSTAKA
Ki
Fudyartanta, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012.
Saefullah,
Psikologi Perkembangan dan pendidikan,
Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.
Desmita,
Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Abu ahmadi dan munawar Sholeh,psikologi perkembangan,Jakarta :PT Rineka Cipta, 2004.
Ahmad Fauzi,psikologi
umum,psikologi,Bandung:PT Pustaka Setia, 2011
[1]Ki fudyartanta,Psikologi
pendidikan,Yogjakarta: pustaka pelajar,2012,h,56
[2]Saefullah,Psikologi perkembangan dan
pendidikan,Bandung: CV Pustaka Setia,2012,h,18
[3]Desmita,Psikologi perkembangan Peserta
Didik,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2004 h.27-28
[4]Op,.cit.h.58
[5]Op,.cit.h.30
[6]Saefullah,psikologi perkembangan dan pendidikan,Bandung:
CV Pustaka Setia,h .18-20
[7]Ahmad Fauzi,psikologi umum: Bandung,CV
Pustaka Setia,11h . - 106
[8]Op,.cit.h.20- 21
[9]Ibid, h.23
Komentar
Posting Komentar